Kalibrasi CMM di Laboratorium GMI

Kalibrasi Coordinate Measuring Machine (CMM) di Laboratorium GMI

Kalibrasi In Lab: Solusi Akurasi untuk Alat Ukur Dimensi Kompleks

Dalam industri manufaktur presisi, kalibrasi CMM (Coordinate Measuring Machine) menjadi proses krusial yang tidak bisa diabaikan. Coordinate Measuring Machine (CMM) adalah salah satu alat ukur dimensi presisi tinggi yang sangat vital di industri manufaktur modern. CMM digunakan untuk mengukur dimensi fisik suatu objek dengan ketelitian mikron, sehingga keberadaannya sangat menentukan standar mutu produk akhir.

PT Global Mandiri Instrumentasi (GMI), sebagai laboratorium kalibrasi terakreditasi dan terpercaya, baru saja menyelesaikan kalibrasi in lab untuk mesin CMM milik PT System Engineering Integrator Indonesia. Proses kalibrasi ini menjadi bagian dari komitmen kedua pihak dalam menjaga presisi pengukuran, efisiensi produksi, serta reputasi mutu di mata klien industri global.

Sekilas tentang PT System Engineering Integrator Indonesia

PT System Engineering Integrator Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan dan produksi sistem otomasi dan komponen teknik presisi. Perusahaan ini melayani klien dari berbagai sektor, termasuk otomotif, aerospace, dan elektronik — semua yang membutuhkan akurasitas tinggi dan kontrol kualitas yang ketat.

Sebagai pelaku industri dengan komitmen tinggi terhadap mutu dan efisiensi, PT SEI Indonesia secara rutin menjadwalkan kalibrasi untuk alat-alat ukur penting mereka, termasuk CMM sebagai alat vital dalam proses quality control.

Mengapa Kalibrasi CMM Sangat Penting?

Coordinate Measuring Machine bukanlah alat ukur biasa. Ia mampu melakukan:

Pengukuran 3D terhadap bentuk geometris yang kompleks
Validasi dimensi berdasarkan model CAD
Analisis toleransi kritis dalam proses inspeksi produk
Menyediakan data akurat untuk pengambilan keputusan dalam perakitan dan produksi

Namun, seakurat apa pun sebuah CMM, tanpa kalibrasi yang rutin dan akurat, alat tersebut berisiko menghasilkan data yang bias atau tidak valid, yang pada akhirnya dapat menimbulkan:

Produk cacat atau tidak sesuai spesifikasi
Risiko kegagalan fungsi pada komponen teknik
Penolakan dari klien ekspor
Biaya produksi ulang atau pemborosan material

Kalibrasi secara berkala adalah investasi penting untuk jaminan mutu dan keberlanjutan industri.

Proses Kalibrasi In Lab oleh GMI

Proses kalibrasi CMM dilakukan oleh teknisi GMI yang tersertifikasi dan berpengalaman. Langkah-langkah kalibrasi CMM meliputi:

Pemeriksaan kondisi fisik alat (probe, stylus, stage, kabel)
Pemetaan kesalahan posisi pada sumbu X, Y, dan Z
Uji ketelitian pengukuran bola standar (artifacts)
Verifikasi kesesuaian hasil ukur terhadap standar internasional
Pencatatan hasil pengujian dan penerbitan sertifikat kalibrasi resmi

Seluruh proses mengikuti prosedur operasional standar (SOP) berbasis ISO/IEC 17025, menjamin hasil yang dapat diandalkan dan audit-ready.

Manfaat Kalibrasi CMM secara Berkala

Meningkatkan akurasi dan kepercayaan diri teknisi saat inspeksi
Menjaga kesesuaian produk dengan spesifikasi teknis dan model CAD
Menghindari biaya produksi ulang akibat kesalahan dimensi
Memenuhi syarat akreditasi dan audit industri manufaktur global
Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan sertifikasi kualitas

Kapan Kalibrasi CMM Perlu Dilakukan?

Setelah instalasi baru
Setelah pemindahan alat antar lokasi
Setelah tabrakan probe atau kesalahan sistem
Setiap 6–12 bulan tergantung intensitas penggunaan
Sebelum audit eksternal atau resertifikasi

Komitmen GMI: Lebih dari Sekadar Layanan Kalibrasi

Kalibrasi bukan hanya soal angka atau sertifikat — melainkan soal komitmen terhadap keunggulan operasional, kualitas produk, dan keamanan pengguna akhir. GMI memahami bahwa alat seperti CMM adalah jantung dari kontrol kualitas industri manufaktur, dan karena itu, setiap proses kalibrasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab, presisi, dan profesionalisme.

Dengan fasilitas laboratorium lengkap, teknisi ahli, dan sistem mutu yang telah terakreditasi, GMI mampu menangani kalibrasi alat ukur dimensi, elektrik, suhu, torsi, hingga massa, baik secara in lab maupun on site.